INTEGRITY

https://docs.google.com/presentation/d/1mlQdj4qOuaTcWvEvIBTbhtBqEe7q-B0m4ez7aW38o7c/pub?start=false&loop=false&delayms=3000

MISSPELLING WORDS

13966244331999317132

Wrong :  FREE WIFE

Right : Free WiFi (wireless fidelity)

Means : Internet Gratis

source : http://assets-a2.kompasiana.com/statics/files/2014/04/13966244331999317132.jpg?t=o&v=760

Foto-Lucu-Salah-Tulis-Safety-Riding

Wrong : Saffety Reading

Right : Safety Riding

Means : keselamatan berkendara

Source : http://vauzi.net/wp-content/uploads/2015/04/Foto-Lucu-Salah-Tulis-Safety-Riding.jpg

327739397

Wrong : Swiming Poll, Gardent, Garace

Right : Swimming Pool, Garden, Garage

Means : Kolam renang, Taman, Garasi

Source : http://3.bp.blogspot.com/-UhprzmldXsQ/TsiRmdkH0kI/AAAAAAAAALk/Qf5IUoHVeT8/s1600/327739397.jpg

tattoospellingfail-jpegWrong : gaurdian angel

Right : Guardian angel

Means : Malaikat Pelindung

Source : http://www.clickorlando.com/image/view/-/15466536/medRes/2/-/maxh/360/maxw/640/-/12mjh10z/-/tattoospellingfail-jpeg.jpg

Foto-Lucu-Salah-Tulis-Under-Water

Wrong : Ladis socks, Ladies Under Water, Pujamas

Right : Ladies Socks, Ladies Underwear, Pajamas

Means : Kaos kaki wanita, pakaian dalam wanita, piyama

source : http://vauzi.net/wp-content/uploads/2015/04/Foto-Lucu-Salah-Tulis-Under-Water.jpg

Thanks For the subject and I hope we will understand what the misspelling words. Im so sorry if there any mistake. 🙂

Pengertian Beserta Contoh Reflexive Pronouns, Determiner, Causative Have, dan Question Tag

REFLEXIFE PROUNOUNS
Reflexife Pronoun adalah kata ganti yang digunakan untuk merujuk pada objek yang mencerminkan kembali (reflects back) subjek atau pelaku. Dengan kata lain reflexive pronouns berbicara tentang kegiatan (action) di mana subjek dan objek merupakan orang atau benda yang sama. Reflexife Pronoun dapat dibuat dengan menambahkan kata ‘–self’ (untuk tunggal /singlar) atau ‘–selves’ (untuk benda jamak/plural) pada objective personal pronouns ‘my’, ‘your’, ‘him’, ‘her’, ‘it’, ‘our’, ‘them’.

Contoh reflexife pronoun menurut fungsinya diantaranya:
1. Reflexive pronouns yang mencerminkan kembali subjek :
Krystal cooks fried rice himself.
He cut himself while shaving.

2. Reflexive pronouns yang merujuk pada possesives (kepemilikan) dan objek :
His letters are all about himself.
I’m going to tell her a few facts about herself.

3. Reflexive pronouns menggantikan makna “alone” :
Minho goes to Jakarta alone.
Minho to Jakarta by herself.

4. Reflexive pronouns menjadi object, jika subject dan object adalah hal yang sama, contoh :
I love myself.
She encourage herself to do this.

5. Reflexive pronouns menegaskan orang yang dicerminkan, contoh :
It’s quicker if you do it yourself.
I’ll go and see the president himself If I have to.

Contoh reflexive pronouns dalam bentuk singural :
– I‘m going to buy myself new dress.
(Saya akan membeli gaun baru untuk saya sendiri.)
– It’s essential to treat others like you treat yourself.
(Penting untuk memperlakukan orang lain seperti kamu memperlakukan diri sendiri.)
– She asked herself why she was easy to be panic.
(Dia bertanya pada dirinya sendiri mengapa dulu dia mudah panik.)
– Jessica didn’t blame himself for the accident.
(Hendri tidak menyalahkan dirinya sendiri terhadap kecelakaan tersebut.)
– The cat is licking itself.
(Kucing itu sedang menjilati dirinya.)

Contoh reflexive pronouns dalam bentuk plural :
– Why don’t you watch yourselves on TV?
(Mengapa kamu tidak menonton dirimu di TV?)
– We should give time for ourselves to take a rest.
(Kita seharusnya memberi waktu untuk diri kita sendiri untuk beristirahat.)
– The students ate cookies that they cooked by themselves.
(Siswa-siswa tersebut makan kue yang mereka masak sendiri.)

DETERMINER
Determiner merupakan kata seperti the, a, an, some, that, these, dan masih banyak lagi. Salah satu fungsi determiner yang paling besar adalah memperjelas keberadaan suatu kata benda.
Beberapa kata determiner adalah :

1. a, an, the
2. my, your, his, her, its, our, their, whose
3. each, every
4. either, neither
5. some, any, no
6. much, many; more, most
7. little, less, least
8. few, fewer, fewest
9. what, whatever; which, whichever
10. this, that, these, those,
11. both, half, all
12. several
13. enough

Contoh kalimat determiner :
1. Several years ago, I left my home alone.
2. Both of my friends are smart.
3. You are only permitted to ask few more questions.

CAUSATIVE HAVE
Causative Have adalah kata kerja yang digunakan ketika kita menginginkan orang lain melakukan suatu tindakan untuk subjek.
Rumus:
[ S + (HAVE-HAD) + AGENT + ACTION VERB(bare infinitive) + OBJECT] – Kalimat Aktif

[ S + (HAVE-HAD) + OBJECT + ACTION VERB(V-3)] – Kalimat Pasif

Contoh Kalimat:
I had my sister take that ball (aktif)
I had my car cleaned yesterday (Pasif)
Lala had her friend take her result test.

QUESTION TAG
Question tag adalah pertanyaan pendek yang ditambahkan di akhir pernyataan (declarative sentence) untuk menanyakan informasi atau meminta persetujuan. Question tag merupakan bagian yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari seorang native speaker.
Rumus : Linking verb “be”/auxiliary verb +/- not + pronoun
Keterangan:
• linking verb “be” yaitu: is, am, are, was, were, sedangkan auxiliary verb berupa primary auxiliary verb (be, do, have) atau modal auxiliary verb (will, would, may, may, might, can, could, shall, should) yang cocok dengan verb pada bagian pernyataan.
• Pronoun disesuaikan dengan subject pada bagian pernyataan.

Contoh Question Tag:
• You love accounting, don’t you?
• You don’t love accounting, do you?

Sumber :
http://www.caramudahbelajarbahasainggris.net/2014/04/pengertian-determiner-dan-contohnya-dalam-bahasa-inggris.html

Reflexive Pronoun: Pengertian dan Contoh Kalimat Bahasa Inggris


http://www.belajarbahasainggris.us/2014/01/penjelasan-reflexive-pronoun.html
http://www.englishnesia.com/2014/04/pengertian-rumus-dan-contoh-causative-verb.html

Question Tags: Pengertian dan Contoh Kalimat Bahasa Inggris

Kalimat Aktif Dan Pasif Dalam Bentuk Present Dan Past

Active voice
(kalimat aktif) adalah suatu bentuk kata kerja yang menggambarkan di mana subjek melakukan tindakan yang dinyatakan oleh verba. Dengan demikian dalam active voice subjek bertindak sebagai pelaku aksi. kalimat dimana subject-nya melakukan pekerjaan.

Passive voice
(kalimat pasif) adalah bentuk gramatikal di mana subjek pada kalimat sebagai pelaku aksi, atau bukan yang melakukan suatu tindakan. Dalam passive voice, subjek adalah yang menerima aksi. Rumus passive voice sendiri adalah S+auxiliary verbs+past participle (V-3), namun tergantung bagaimana bentuk tense-nya.

1. Simple present tense -> S+V-1+direct object, maka untuk passive voice-nyaS+auxiliary verbs+past participle (V-3), menggunakan auxiliary verbs be bentuk pertama (is, am, are).
—-> Active Voice -> Keanu feeds the rabbits everyday
—-> Passive voice -> The rabbits are fed by Keanu everyday

2. Simple past tense ->S+V-2+direct object, maka passive voice-nya S+auxiliary verbs+past participle (V-3), menggunakan auxiliary verbs be bentuk kedua (was,were).
—->Active Voice -> Nana wrote the letter last night.
—-> Passive Voice -> The letter was written by Nana.

Jika active voice dalam simple present tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah is, am atau are.

Contoh:

* Active : He meets them everyday.
* Passive : They are met by him everyday.

* Active : She waters this plant every two days.
* Passive : This plant is watered by her every two days.

b. Jika active voice dalam simple past tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah was atau were

Contoh:

* Active : He met them yesterday
* Passive : They were met by him yesterday

* Active : She watered this plant this morning
* Passive : This plant was watered by her this morning

sumber :
http://delseikdepalin.blogspot.com/p/kalimat-aktif-dan-pasif-voice.html
http://inggrisku.net/2014/09/active-passive-voice/#.VQvckNKUdg0

Perbedaan Penggunaan Some, Any, Much, Many, A lot of, A few dan contohnya

1. Some
Some/ beberapa digunakan pada kata benda yang bisa dihitung [countable noun] dan tidak bisa dihitung [uncountable noun]. Tetapi untuk kalimat Positif/Affirmative/Pernyataan, Penawaran, permintaan, dan pertanyaan jika kamu berharap pertanyaannya dijawab “Yes/ya”.
Contoh:
o I have some friends to be visited next week.
o The seller pour some milk into the porridge.

2. Any
Any/ beberapa digunakan pada kata benda yang bisa dihitung [countable noun] dan tidak bisa dihitung [uncountable noun]. penggunaannya untuk kalimat negatif atau pertanyaan.
Contoh:
o Have you got any bananas? No, we haven’t got any. But we’ve got some oranges.
o Do you have any idea to solve this problem?

3. Much
Much digunakan untuk benda-benda yang tak dapat dihitung, dan untuk menghitungnya diperlukan suatu takaran/timbangan dan ukuran tertentu. Patokan suatu benda tidak dapat dihitung adalah jika untuk menghitungnya harus menggunakan alat bantu. seperti liter, rupiah, kilogram dsb.
Contoh:
o You took too much sugar in your tea, it’s not good for your health.
o We need much sand to build a big building.

4. Many
Many digunakan untuk benda-benda yang bisa dihitung (countable noun)
Contoh:
o How many fruit you take from refrigerator?
o Many people asked me if I have got married or not.

5. A lot of
A lot of bisa digunakan baik untuk benda yang bisa dihitung maupun yang tidak bisa dihitung. Artinya bisa digunakan untuk mengganti posisi Many.
Yang membedakan dengan Many dan Much adalah bahwa kebiasaan penggunaannya. Contoh:
o I have a lot of friends who always stand by me.
o How much money do you have? I have a lot of money.

6. A Few
A few atau Little artinya sedikit. A few untuk kata benda yang dapat dihitung.
Contoh kalimat :
have got a few friends in a day.
I have saved a little money in this month.

PERBEDAAN PENGGUNAAN ARTICLE A, AN, DAN THE

Terdapat perbedaan yang sangat mendasar antara article a, an, dan the dalam bahasa inggris. Salah satu perbedaan yang paling utama adalah :

a dan an : indifinite article
the : definite article

Dengan kata lain, article “the” kita gunakan jika berhubungan dengan kata benda atau objek yang spesifik yang kedua speaker dan pendengar mengetahuinya. Sedangkan article “a/an” kita gunakan jika kita berhubungan dengan nouns atau objek yang “general/umum”atau tidak spesifik

Peraturan Article Dalam Bahasa Inggris : A, An, The
Penggunaan A dan An
– A/An termasuk kedalam indifinite article. Artikel ini digunakan unutk menunjukkan sesuatu yang sifatnya umum atau tidak spesifik. Kedua artikel ini digunakan ketika kita menunjukkan atau membicarakan sesuatu pertama kali. Dua-duanya digunakan untuk singular countable nouns. Contoh kalimatnya :
– Can you play me a music?
Artinya : Seseorang menyuruh untuk memainkan musik. Musik disini tidak spesifik apa yang harus dimaikan. Bisa saja itu musik pop, rock, metal, atau bahkan dangdut. Yang terpenting adalah memainkan musik tidak peduli musik jenis apa.
– There is a policeman and a policewoman in front of your house. The policeman is wearing a brown shirt.
Artinya : Ingat article a/an digunakan ketika menunjukkan atau membicarakan sesuatu untuk pertama kalinya. Di kalimat pertama antara pembaca dan pendengar belum mengetahui polisi dan polwan yang dimaksud dalam pembicaraan. Tapi unutk kalimat kedua, mereka sudah mengetahui polisi yang dimaksud yaitu polisi yang ada didepan rumah. Oleh karena itu menggunakan article “the”.
– Article A digunakan untuk nouns yang berawalan dengan lafal atau bunyi konsonan. Contohnya : a man, a woman, a car, a university, dll.
– Article An digunakan untuk nouns yang berawalan dengan lafal atau bunyi vowel/vokal. Contohnya : an umbrella, an ant, an egg, an hour, dll.

-Pada dasarnya pemilihan dalam penggunaan a/an bertujuan untuk mempermudah pengucapannya. Coba bayangan kalau kita harus mengucapkan an ant dengan a ant? ataua woman diucap dengan an woman? Akan terasa sulit bukan?

Penggunaan The
– The adalah definite article. “The” digunakan sebelum singular dan plural nouns. Article ini juga digunakan pada countable dan uncountable nouns. Kata the digunakan ketika kita membicarakan sesuatu yang spesifik atau diantara pembicara dan pendengar nya sudah saling mengerti atau mengetahui tentang objek yang dimaksud. Contoh:
– Can you play the video?
Artinya : Video yang diminta untuk dimainkan oleh pembicara disini maksud nya adalah video yang sama-sama dimaksudkan oleh pembicara dan pendengar. Dan sudah spesifik dan jelas bagi mereka video mana yang akan dimainkan. Berbeda jika pembicara itu bilang “Can you play a video” yang memiliki arti pembicara menginginkan pendengar untuk memainkan video apa saja tidak ada penjelasan secara khusus dan terserah pendengar mau memainkan video yang mana.

CONTOH PENGGUNAAN A, AN, DAN THE
The
• Jakarta is the capital city of Indonesia.
• Monumen Nasional is Indonesia’s national monument.
• I found the glasses you were looking for.
• Have you looked at the brief I gave you?
• Switch the computer off when you’re done.
A/An
• I saw a star tonight.
• I had an omelette for breakfast today.
• She ordered a drink inside the restaurant.
• Do you have a pen?
• We want to buy a notebook

Sumber :
http://www.hanibi.com/2013/10/penggunaan-some-any-many-much-lot-of.html#.VQvGWtKUdg0

Perbedaan Penggunaan Some dan Any, Much, Many, a Lot of


http://www.ef.co.id/englishfirst/englishstudy/penggunaan-a-an-dan-the-dalam-bahasa-inggris.aspx
http://www.carabelajarbahasainggrisoke.com/2014/06/perbedaan-penggunaan-article-a-an-the-dalam-bahasa-inggris.html

LAPORAN PENELITIAN

LAPORAN PENELITIAN
MAGANG SEBAGAI JEMBATAN MOBILITAS SOSIAL
DARI PETANI MENJADI PERAJIN
 
I. Pendahuluan
    Perajin sering dipandang memiliki status sosial lebih tinggi daripada petani. Hal ini disebabkan karena adanya anggapan bahwa seorang perajin biasanya bekerja didalam rumah, terlindung dari terik sinar matahari sehingga suasananya tampak nyaman. Sebaliknya, Petani harus bekerja disawah, dibawah sengatan sinar matahari dan kadang harus bergemul dengan kotoran-kotoran yang berbau tidak sedap. Oleh karena itu, tidak berlebihan jika sebagian masyarakat pedesaan menganggap bahwa pekerjaan perajin lebih berprestise daripada petani meskipun hanya menjadi perajin industri kecil dengan skala usaha yang masih terbatas.
     Lapangan pekerjaan disektor industri kecil yang makin terbuka menyebabkan terjadinya mobilitas sosial dari petani menjadi perajin. Meskipun Sebenarnya mereka belum memiliki keahlian yang memadai, terlebih lagi tingkat pendidikan mereka sebagian besar (73%) masih berpendidikan SD kebawah. Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa produktivitas kerja dan hasil yang mereka peroleh amsih rendah.
    Berkaitan dengan hal diatas, perlu dilaksanakan penelitian yang seksama mengenai mobilitas sosial dan petani menjadi perajin. Dalam laporan ini, objek penelitiannya adalah masyarakat pedesaan disekitar Surakarta, Jawa Tengah.
 
II. Tujuan Penelitian
      1. Menelaah penyebab terjadinya penyebab mobilitas sosial dari petani menjadi perajin.
      2. Memberikan penyadaran pada masyarakat dampak industrialisasi.
 
III. Metodologi Penelitian
      Penelitian ini menggunakan pendekatan survey secara kualitatif dengan cara melakukan wawancara dengan narasumber. Digunakannya metodologi kualitatif ini agar hasil yang dicapai benar-benar akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Adapun langkah-langkahh kerjanya sebagai berikut :
1. Menentukan objek penelitian
2. Melakukan wawancara dengan narasumber
3. Mengklasifikasi Masalah
4. Merumuskan masalah
5. memberikan solusi/simpulan
IV. Hasil Penelitian
Berdasarkan Survey yang telah dilakukan, ada beberapa faktor yang menyebabkan mobilitas sosial dari petani menjadi perajin melalui proses magang sebagai berikut :
1. Pengaruh media masa
     Media masa baik berupa elektronik maupun cetaktelah membawa pengaruh yang besar terhadap pola pikir masyarakat pedesaan. Selama ini media masa selalu mengangkat kesuksesan-kesuksaesan para perajin. Dengan demikian, lambat laun opini publik tersebut akhirnya mendo rong petani untuk menjadi perajin.
2. Dukungan keluarga dan masyarakat
    Keluarga, kerabat dan komunitas yang melatari kehidupan petani sering memberikan saran dan harapan yang besar untuk menjadi seorang perajin. Mereka selalu memandang orang-orang yang telah sukses berkat usaha menjadi seorang perajin industri kecil meskipun mereka masih berstatus magang atau buruh kontrak.
3. Sektor perekonomian indonesia yang lebih mengutamakan induatri daripada petanian
    Perokonimian negara kita yang ikut terbawa arus globalisasi dan kepentingan neoliberalisme (para pemilik modal) telah mendorong lajunya industrialisasi. Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa investasi yang mereka tanamkan lebih mengarah pada sektor industri.
4. Tingkat pendidikan yang rendah
    Rendahnya tingkat pedidikan mereka dan keahlian yang belum memadai, membuat mereka tidak meminliki sistem kontrol diri yang kuat. Konsep diri yang lemah ini membuat mereka mudah terbawah arus jaman.
V. Kesimpulan
     Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan para petani melakukan mobilita sosial menjadi perajin. Jika tidak ada suatu program penyadaran baik dari pemerintah maupun masayarakat setempat, dapat dipastikan asil produksi pertanian akan makin berkurang sehingga negara pun akan mengimpor beras dari luar negeri.
Akhirnya, diharapkan penelitia ini mampu memberikan penyadaran pada masyarakat dan dapat menjadi masukan untuk pihak-pihak berwenang memberikan kebajikan.

JURNAL ILMIAH

Jurnal ilmiah merupakan salah satu jenis jurnal akademik di mana penulis mempublikasikan artikel ilmiah. Untuk memastikan kualitas ilmiah pada artikel yang diterbitkan, suatu artikel biasa diteliti oleh rekan-rekan sejawatnya dan direvisi oleh penulis, hal ini dikenal sebagai peer review.

Terdapat berbagai jurnal ilmiah yang mencakup semua bidang ilmu, juga ilmu sosial dan humaniora. Penerbitan dalam bentuk artikel ilmiah biasanya lebih penting untuk bidang ilmu pengetahuan alam maupun kedokteran dibandingkan dengan bidang akademik lain.
Di bawah ini adalah contoh jurnal ilmiah di Bidang IPA:

  1.    Astrophysical Journal – Astronomi
  2.     Nature– IPA secara umum
  3.     Oikos– ekologi
  4.     Science– IPA secara umum

Indonesia juga banyak memiliki jurnal ilmiah, di bidang Kedokteran dan Kesehatan di antaranya : Medical Journal of Indonesia (MJI) Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia (JIMKI) Majalah Kedokteran Indonesia Jurnal Kesehatan Andalas

Berikut adalah contoh Jurnal Ekonomi Syariah :

ANALISIS PENGARUH PEMAHAMAN EKONOMI SYARIAH TERHADAP KOLEKTABILITAS PADA NASABAH LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DI WILAYAH DEPOK

PENDAHULUAN

Sejak tumbuhnya industri keuangan syariah di Indonesia, animo masyarakat di tanah air untuk menggunakan transaksi syariah meningkat cukup tajam. Dari tahun ke tahun permintaan atas pembiayaan syariah mengalami tren peningkatan yang cukup signifikan. Permintaan atas pembiayaan syariah ini juga bukan hanya dari umat muslim melainkan juga non muslim. Seperti juga halnya dengan Lembaga Keuangan Syariah yang menangani pembiayaan semakin pesat pertumbuhannya, keberadaannya saat ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat terutama para pelaku usaha mikro karena dapat menjangkau masyarakat lapisan menengah bawah. Lembaga Keuangan Syariah yang menangani pembiayaan untuk para pelaku usaha mikro banyak ditemui saat ini ialah Baitul Maal wat Tamwiil (BMT), Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS), dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS).

Secara umum, pembiayaan mikro ini telah dilakukan oleh institusi ekonomi dan keuangan syariah melalui tiga saluran. Pertama, melalui koperasi jasa keuangan syariah (KJKS) atau Baitul Maal wat Tamwil (BMT). Tidak dapat dipungkiri bahwa peran institusi ini sangat signifikan sebagai ujung tombak pemberdayaan usaha mikro masyarakat. Pertumbuhannya pun sangat luar biasa, terutama dalam dua dekade terakhir. Bahkan beberapa BMT, menurut catatan Jaenal Effendi (2010), memiliki aset hingga puluhan dan ratusan milyar rupiah.

Meski demikian lembaga keuangan mikro syariah khususnya pada bagian pembiayaan syariah masih memiliki tantangan tersendiri yaitu lemahnya pemahaman para nasabah mengenai akad-akad pembiayaan syariah. Reputasi instansi syariah, alasan agama, prinsip syariah yang digunakan, keuntungan, pelayanan yang cepat dan efisien masih menjadi alasan para nasabah untuk menggunakan pelayanan pembiayaan syariah di lembaga pembiayaan syariah tanpa memahami akad-akad yang ditawarkan untuk pembiayaan tersebut. Secara garis besar, para nasabah memilih menggunakan pelayan pembiayaan di lembaga keuangan syariah hanya karena ekonomis dan agama. Sehingga pelaksanaan pembiayaan untuk usaha mikro kurang dapat di maksimalkan dan penggunaan dana pembiayaan yang diberikan kepada nasabah/pelaku usaha kurang dapat pula di maksimalkan.

Oleh karena itu karena adanya katidakpahaman nasabah mengenai akad-akad pembiayaan dan skema pembiayaan syariah pada lembaga pembiayaan syariah, masih banyak kekeliruan yang terjadi dalam praktek pembiayaan syariah.

TINJAUAN PUSTAKA

Lembaga Keuangan Syariah

Lembaga keuangan syariah adalah lembaga keuangan yang mengeluarkan produk keuangan syariah dan mendapat izin operasional sebagai lembaga keuangan syariah.

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 1998  tentang perbankan, pengertian BPRS adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan perinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa lalu lintas pembayaran.

Baitul Maal wa Tamwil (BMT)

Baitulmal wat Tamwil (BMT), atau disebut juga dengan “koperasi syariah”, merupakan lembaga keuangan syariah yang berfungsi menghimpun dan menyalurkan dana kepada anggotanya dan biasanya beroperasi pada skala mikro. Pembiayaan pada BMT terdiri dari :

  1. Pembiayaan Modal Kerja
  2. Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Jual Beli

Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS)

Kata koperasi mempunyai padanan makna dengan kata syirkah dalam bahasa arab. Syirkah ini merupakan wadah kemitraan, kerja sama,kekeluargaan, baik dan halal yang sangat terpuji dalam Islam. Menurut Bahasa koperasi didefinisikan sebagai wadah perkumpulan (asosiasi) sekelompok oranguntuk tujuan kerjasama dalam bidang bisnis yang saling menguntungkan di antaraanggota perkumpulan (Muhammad, 2007 ; 93).

Pembiayaan

Pembiyaan atau financing, yaitu pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan. (Veithzal Rivai dan H. Arvan Arifin, 2010:681).

Penggolongan Pembiayaan

  1. Pembiayaan Lancar (collectibilitas I)
  2. Pembiayaan Kurang Lancar (collectibilitas II)
  3. Pembiayaan Diragukan (collectibilitas III)
  4. Pembiayaan Macet (collectibilitas IV)

Produk Penyaluran Dana

  1. Prinsip Jual Beli, bentuk akadnya berupa:
  2. Murabahah
  3. Istishna
  4. Salam
  1. Prinsip Kerja Sama Bagi Hasil, akadnya bisa berbentuk:
  2. Mudharabah
  3. Musyarakah
  1. Prinsip Sewa-Menyewa (Ijarah), yaitu sewa barang dalam jangka waktu tertentu dengan pembayaran. Ijarah dalam pengertian sewa atas suatu barang ini terbagi atas dua bentuk, yaitu:
  2. Sewa-menyewa murni (ijarah murni)
  3. ijarah wa Iqtina’ atau lebih dikenal dengan Ijarah Muntahiyah bi al- Tamlik atau dikenal juga dengan singkatan IMBT 4. Qardh

Nasabah 

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7/7/PBI/2005 nasabah adalah pihak yang menggunakan jasa bank, termasuk pihak yang tidak memiliki rekening namun memanfaatkan jasa bank untuk melakukan transaksi keuangan.

Kerangka pemikiran

Lembaga Keuangan Syariah :

  1. Bank Pengkreditan Rakyat (BPRS) Al-Salaam Amal Salman
  2. Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Gema Pesona
  3. Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Huwaiza
  4. Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) Berkah Madani

Nasabah                                                                                                          Kolektibilitas

Akad Pembiayaan

Kepentingan Nasabah

Kepuasan Nasabah

Hipotesis

H1 : Akad Pembiayaan (x1) berpengaruh signifikan terhadap kolektabilitas (y) H2 : Kepentingan nasabah (x2) berpengaruh signifikan terhadap kolektabilitas (y)

H3 : Kepuasan Nasabah (x3) berpengaruh signifikan terhadap kolektabilitas (y).

METODOLOGI PENELITIAN

Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah nasabah lembaga keuangan syariah di wilayah Depok,  yaitu BPRS Al-Salaam Amal Salman berlokasi di Jl. Margonda Raya Beji Depok, BMT Huwaiza berlokasi di JL. Raya Parung Bingung No. 2 RT 02/RW

013 Kel. Rangkapan Jaya Baru, Kec. Pancoran Mas Depok, BMT Al-Fauzien Gema Pesona, berlokasi di Gema Pesona Estate, Jl. Tole Iskandar No. 45 Sukmajaya Depok, dan Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) Berkah Madani, berlokasi di Jl. Akses UI no. 44, Kelapa Dua, Cimanggis Depok – 16951 Tlp. 021-7098 3911.

Secara umum, penelitian ini menggunakan sampel aksidental yang merupakan metode yang penentuan sampelnya  didasarkan secara kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Pada BPRS Al-Salaam Amal Salman dan BMT Al-Fauzien Gema Pesona, menarik sampel berdasarkan kebetulan bertemu di lokasi BPRS tersebut yang cocok dijadikan sumber data. Pada KJKS Berkah Madani, sampel diperoleh berdasarkan rekomendasi dari pihak KJKS sehingga survey langsung kelokasi nasabah dan sebagian menarik sampel didasarkan yang ada pada KJKS. Pada BMT Huwaiza, sampel didasarkan pada nasabah yang berlokasi dekat dari BMT Huwaiza yang kebetulan nasabah berada pada pengajian saat itu.

Data penelitian ini adalah data kualitatif yang merupakan karakteristik dari nasabah BPRS, BMT, KJKS dan pemahaman nasabah mengenai ekonomi syariah, kepentingan, kepuasan nasabah  dan tingkat kolektabilitas. Penelitian ini juga menggunakan data primer yaitu penyebaran kuesioner, survey ke lokasi nasabah, serta wawancara langsung kepada nasabah.

PEMBAHASAN

  1. Analisis deskriptif

Statistics

akad pembiayaan                    kepentingan nasabah   kepuasan nasabah

N Valid           40                                            40                                40

Missing            0                                              0                                  0

Mean               2.9500                                     4.0500                         4.3250

Median           3.0000                                     4.0000                         4.0000

Mode              3.00                                         4.00                             4.00

Std. Deviation .78283                                     .74936                         .61550

Variance          .613                                         .562                            .379

Range              3.00                                         2.00                             2.00

Minimum         1.00                                         3.00                             3.00

Maximum        4.00                                         5.00                             5.00

Sum                 118.00                                     162.00                         173.00

Hasil yang diperoleh dari analisis deskriptif, dapat dikatakan rata-rata pemahaman akad syariah pada nasabah masih sangat minim, dikarenakan kurangnya sosialisasi mengenai ekonomi syariah. Sebagian besar nasabah menggunakan dana pinjaman sesuai dengan akad, namun ada beberapa yang meyimpang dari akad yang telah disepakati. Nasabah tidak banyak menuntut kepada lembaga keuangan syariah dan lembaga keuangan syariah pun tidak memberikan sesuatu yang berlebih seperti memberikan hadiah-hadiah yang sifatnya terlalu memanjakan nasabah diluar dari kebutuhannya, ini berarti nasabah puas dengan system lembaga keuangan syariah yang sesuai syariah.

  1. Uji Regresi Logistik
  2. Menilai Model Fit

Hosmer and Lemeshow Test

Step                 Chi-square                   Df                    Sig.

1                      7.112                           8                      .525

Besarnya nilai statistics Hosmer and Lemeshow’s Googness-of-fit Chi-square sebesar 7.112 dengan probabilitas signifikan 0.525 yang nilainya jauh lebih besar dari 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model dapat diterima dan berarti model mampu memprediksi hasil nilai observasinya, dengan kata lain model layak digunakan dan dapat melakukan analisis selanjutnya.

  1. Matrik Klasifikasi

Classification Tablea

Observed                                                                     Predicted

KOLEKTABILITAS Percentage Correct  TIDAK LANCAR   LANCAR

Step 1 KOLEKTABILITAS TIDAK LANCAR      0                                  2                      .0

LANCAR                   0                                 38                    100.0

Overall Percentage                                                                                                      95.0

Hasil SPSS menunjukan bahwa pada kolom klasifikasi block 0 dan block 1 menunjukan hasil prediksi tingkat pengembalian lancar ada 38 dan tidak lancar 2, sehingga ketepatan klasifikasi adalah 95%.

  1. Menilai Keseluruhan Model Perbandingan Nilai -2LL awal dengan -2LL akhir

-2 Likelihood (Step 0)  15.881

-2 Likelihood (Step 1)  13.835

Pada angka -2 Log Likelihood, dimana pada awal (Block Number 0) angka -2 Log Likelihood adalah 15.881, sedangkan pada block number 1 angka -2 Log Likelihood adalah 13.835. Jadi, dikatakan mengalami penurunan . Menurut Ghozali (2011), Purbayu Budi Santoso dan Ashari (2005), penurunan ini dimana likelihood pada regresi binary menunjukan model regresi yang baik dan model telah fit dengan data.

  1. Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square)

Model Summary

Step                 -2 Log likelihood                    Cox & Snell R Square             Nagelkerke R Square

1                      13.835a                                   .050                                         .152

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS versi 17

Dari tabel tersebut menunjukkan nilai Nagelkerke R Square sebesar 0.152 yang berarti variabilitas yang dapat dijelaskan variabel independen adalah sebesar 15% sedangkan sisanya 85% dijelaskan oleh variabel- variabel lain diluar penelitian.

  1. Uji Hipotesis Secara Parsial (Variabel In The Equetion)

Variables in the Equation

B         S.E.     Wald   Df        Sig.      Exp(B)

Step 1a            AKAD                      -.234    1.086   .046     1          .829     .791

KEPENTINGAN 1    .218     1.199   1.033   1          .310     3.381

KEPUASAN              1.270   1.421   .799     1          .371     3.561

Constant                      -6.240 7.928   .619    1          .431     .002

  1. Variable(s) entered on step 1: AKAD, KEPENTINGAN, KEPUASAN.

Dari pengujian persamaan regresi logistik, maka diperoleh model regersi logistic sebagai berikut :

Hasil pengujian hipotesis :

Ln TL /1-TL = -6.240 – 0.234AP + 1.218KN + 1.270KPN + ε

  1. Akad Pembiayaan (H1)

Berdasarkan hasil uji analisis regresi logistik variabel akad pembiayaan menghasilkan nilai koefisien regresi sebesar -0,234 dengan tingkat signifikan sebesar 0,829. Nilai signifikan lebih besar dari 0,05 yang berarti variabel akad pembiayaan tidak berpengaruh negatif secara signifikan terhadap kolektabilitas. Semakin rendah pemahaman ekonomi syariah pada nasabah lembaga keuangan syariah, maka tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat kelancaran kolektabilitas. Hal ini menunjukan Hipotesis 1 ditolak.

  1. Kepentingan Nasabah (H2)

Berdasarkan hasil uji analisis regresi logistic variabel kepentingan nasabah menghasilkan nilai koefisien regresi sebesar 1,218 dengan tingkat signifikan sebesar 0,310. Nilai signifikan lebih besar dari 0,05 yang berarti variabel akad pembiayaan tidak berpengaruh positif secara signifikan terhadap kolektabilitas. Semakin baik realisasi penggunaan dana pada nasabah terkait dengan kepentingan nasabah, maka akan semakin baik tingkat kelancaran kolektabilitas. Hal ini menunjukan Hipotesis 2 ditolak.

  1. Kepuasan Nasabah (H3) Berdasarkan hasil uji analisis regresi logistic variabel akad pembiayaan menghasilkan nilai koefisien regresi sebesar 1,270 dengan tingkat signifikan sebesar 0,371. Nilai signifikan lebih besar dari 0,05 yang berarti variabel akad pembiayaan tidak berpengaruh positif secara signifikan terhadap kolektabilitas. Semakin nasabah lembaga keuangan syariah memahami syariah dengan baik, maka nasabah tidak akan menuntut banyak untuk kepentingannya sehingga nasabah merasa puas dengan pelayanan lembaga keuangan syariah yang sesuai syariah dan diharapakan dapat meningkatkan tingkat kelancaran kolektabilitas. Hal ini menunjukan Hipotesis 3 ditolak.
  1. Uji Hipotesis Secara Simultan (Omnibus Tests Of Model Coefficients)

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square                               Df                                Sig.

Step 1              Step                2.046                                       3                                  .563

Block               2.046                                       3                                  .563

Model              2.046                                       3                                  .563

Dari tabel di atas, di peroleh signifikansi sebesar 0.563  angka 0.563 ini jauh > 0.05, maka Ho di terima dan Ha ditolak. Hal ini berarti adanya akad pembiayaan, kepentingan nasabah, dan kepuasan nasabah secara simultan terbukti tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kolektabilitas.

PENUTUP

Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemahaman ekonomi syariah pada nasabah lembaga keuangan syariah di wilayah Depok dan pengaruh pemahaman ekonomi syariah khususnya dalam skema pembiayaan syariah terhadap kolektabilitas pada nasabah lembaga keuangan syariah di wilayah Depok baik secara parsial maupun simultan. Berdasarkan hasil pembahasan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

  1. Secara umum nasabah lembaga keuangan syariah belum memahami ekonomi syariah khususnya pada skema pembiayaan syariah. Hal ini disebabkan oleh kurangnya sosialisasi dari lembaga keuangan syariah kepada nasabahnya dalam hal ketentuan-ketentuan syariah yang berkaitan dengan akad pembiayaan, kepentingan nasabah maupun kepuasan nasabah.
  1. Secara parsial variabel independen yaitu akad pembiayaan, kepentingan nasabah, dan kepuasan nasabah tidak berpengaruh secara signigikan terhadap kolektabilitas. Sebagian besar nasabah hanya memperhatikan pada kepentingan pribadi dan waktu pembayaran.
  1. Secara simultan variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kolektabilitas. Hal ini dikarenakan nasabah belum menganggap akad pembiayaan merupakan hal penting untuk melakukan transaksi, kesadaran akan amanah terhadap perjanjian masih minim, dan kepuasan nasabah terhadap pelayanan pihak lembaga keuangan syariah yang sudah baik juga bukan hal yang mempengaruhi kelancaran kolektabilitas. Pada dasarnya pemahaman syariah adalah sangat penting dalam setiap transaksi. Dalam hal ini belum ada upaya dari lembaga keuangan syariah tersebut untuk mensosialisasikan atau mengadakan event untuk mensosialisasikan ekonomi syariah kepada masyarakat.

Sumber:

http://id.wikipedia.org/wiki/Jurnal_ilmiah

http://publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/5574/1/JURNAL.pdf

http://www.seocontoh.com/2013/12/contoh-jurnal-ilmiah-terbaru.html

PROPOSAL

Kerangka Acuan Kegiatan :

  1. Nama – Nama Crew
  • Koordinator                            :           Ayu Razak
  • Program Director                    :          Ayu Razak
  • Floor Director                         :          Dian Fihastuti
  • Host                                       :           Cheon Song yi
  • Narasumber  Formal               :          Dokter Rian Thamrin dan Susi
  • Scriptwriter                             :          Murni Wanti Yolanda Situmorang
  • Camerawan                            :           – Demos Prayogo

– Yesika Situmorang

– Chris Jerry Yan

  • Switcher                                  :           Lee min ho
  • Music Manager                       :           Benny Punjabi
  • Music Live                              :           Performance Band Universitas Gunadarma
  • Interior Design                        :           Fachri Hidayat
  • Make Up                                :           Wulan Mayfa
  • Dokumentasi                           :           Rachmalia marlina
  1. Format Acara
No Format Acara Durasi Keterangan
1 Opening Tune 15’’  VTR
2 Opening Host 2’ Tujuan Acara
3 Bumper In 10’’
4 Interview 1 15’ Wawancara dengan Dokter Gamal Albinsaid
5 Bumper Out 10’’
6 Commercial Break 7’
7 Bumper In 10’’
8 Interview 2 15’ Wawancara dengan Mahasiswa Satrio
9 Bumper Out 10’’
10 Commercial Break 7’
11 Bumper In 10’’
12 Interview 3 15’ Wawancara dengan Dokter Gamal Albinsaid dan Mahasiswa Satrio
13 Penonton Interaktif 8’
14 Kesimpulan 8’
15 Closing Tune 15’’ VTR
  1. Perencanaan Acara
  • Pokok Bahasan :         Talkshow kali ini akan membahas mengenai Cara mengelola Klinik Asuransi Sampah
  • Narasumber     :
  1. Dokter Gamal Albinsaid ( Pendiri Klinik Asuransi Sampah )
  2. Satrio Bagusatma    ( Mahasiswa yang ikut dalam Klinik Asuransi Sampah )
  • Host                                       :           Arina Rishtanata
  • Penonton Studio                     :           Mahasiswa dan Mahasiswi
  • Hiburan                                  :           Performance Band Universitas Gunadarma
  • Media Publikasi                     :           Auditorium Universitas Gunadarma
  • Sponsor Utama                      :           Bank BNI Syariah
  • Kompensasi                           :
  1. Back Drop
  2. Credit Title
  3. Logo
  • Deskripsi Program :
  1. Tema                                 : Asuransi
  2. Nama Acara                      : Talkshow Gundar
  3. Judul Acara                       : Mengelola Klinik Asuransi Sampah
  4. Waktu Penayangan           : 13.00 – 14.30 WIB
  5. Durasi                                : 90 menit
  • Segmentasi Pemirsa    :
  1. Geografis                          : Mahasiswa dan Mahasiswi
  2. Demografis                       :

v  Jenis Kelamin              : Laki – laki dan Perempuan

v  Usia                             : 18 tahun ke atas (Dewasa)

v  Pendidikan                  : Semua Kalangan

v  Profesi                         : Semua Kalangan

  1. Psikhografis                      : Mengetahui bagaimana cara pengelolaan sampah menjadi keuntungan yang sangat besar
  • Tujuan :           Memberikan Informasi yang sangat bermanfaat kepada Mahasiswa dan Mahasiswi untuk bisa mengetahui mengenai Asuransi.

Demikianlah Proposal Talkshow “ Mengelola Klinik Asuransi Sampah “ ini kami sampaikan. Besar harapan kami agar instansi lembaga / perusahaan yang Bapak / Ibu pimpin dapat turut berpartisipasi dalam rangka menyukseskan acara ini yang tentunya akan membawa banyak manfaat bagi semua pihak.

Kami mohon maaf apabila ada kekurangan dalam proposal ini. Atas kerja sama dan perhatian Bapak / Ibu, kami ucapkan terimakasih.

Hormat kami,

Ketua  Pelaksana,

Ismi Agustinah

Sumber – Sumber :

  1. http://sains.kompas.com/read/2014/06/14/2210395/Dua.Bulan.Tiga.Tantangan
  2. http://www.contohpedia.com/2014/08/pengertian-definisi-proposal-jenis-dan-tujuan.html

BAB 7 MATERI SOFTSKILL BAHASA INDONESIA

Skripsi

skripsi merupakan karya tulis ilmiah atau karangan ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan dari pendapat orang lain. selain itu skripsi dibuat bertujuan untuk mendapatkan gelar sarjana (S1) bagi para mahasiswa yang ingin mendapatkan gelar sarjana.
skripsi dapat dibagi menjadi 2 yaitu:
– Langsung ( observasi Lapangan)
– Tidak Langsung ( studi Kepustakaan

Tesis
tesis merupakan karya ilmiah yang mengungkapkan pengetahuan baru dengan melakukan pengujian tehadap suatu hipotesa. jadi misal ada suatu hipotesa atau atau sesuatu yang masih praduga atau butuh diuji kebenarannya maka dilakukanlah pengujian terhadap praduga tersebut. tesis sifatnya lebih mendalam daripada skripsi. tesis ditulis untuk meraih gelar magister (S2)

Disertasi
merupakan karya tulis ilmiah yang mengemukakan teori baru yang dapat dibuktikan berdasarkan fakta secara empiris dan objektif.disertasi ini ditulis untuk meraih gelar doktor (S3)

Perbedaan Skripsi, Tesis, Disertasi
perbedaan dari ketiga jenis karya ilmiah itu secara umum adalah perbedaan dalam mendapatkan gelar. pada skripsi gelar yang akan di dapat adalah sarjana (S1), pada tesis gelar yang dapat diperoleh adalah magister (S2), dan pada disertasi gelar yang didapat adalah doktor (S3)

Pengertian Karya Tulis Ilmiah Populer

Menulis pada hakikatnya adalah upaya mengekspresikan apa yang dilihat, dialami, dirasakan, dan dipikirkan ke dalam bahasa tulisan. Sebagai sebuah proses transfer ilmu dan informasi, semakin hari aktivitas menulis semakin banyak ditekuni. Saat ini kumpulan karya tulis dapat dinikmati dengan mudah, mulai dari koran, majalah, jurnal ilmiah, buku-buku fiksi, hingga internet yang secara cuma-cuma menyajikan informasi dan ilmu. Perkembangan dunia tulis menulis semakin pesat, yang diindikasikan dengan maraknya karya tulis yang semakin beragam. Secara garis besar pada hakikatnya karya tulis terbagi menjadi dua jenis, yaitu fiksi dan non-fiksi. Fiksi adalah karya tulis berupa cerita rekaan, tidak berdasarkan kenyataan (khayalan), contohnya novel. Sedangkan non fiksi adalah karya tulis yang berdasarkan fakta dan kenyataan. Satu di antara jenis tulisan non-fiksi yang banyak ditemukan adalah karya tulis ilmiah populer. Untuk memahami jenis tulisan ilmiah populer secara lebih jelas, terlebih dahulu dilakukan pengkajian terhadap pengertian kata: tulisan, ilmiah, dan populer itu sendiri. Melalui hal tersebut dapat ditemukan makna yang utuh tentang jenis tulisan ini. Berikut adalah pemaparan dari ketiga elemen tersebut:

1. Tulisan

Tulisan, menurut Dr. Slamet Suseno, adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan sebuah karya tulis yang disusun berdasarkan tulisan, karangan, dan pernyataan gagasan orang lain. seseorang yang menyusun kembali hal-hal yang sudah dikemukakan orang lain disebut penulis, bukan pengarang. Sebab ia memang hanya mengkompilasikan (meringkas dan menggabungkan menjadi satu) pelbagai bahan informasi sedemikian rupa sehingga tercipta sebuah tulisan baru yang lebih utuh.

2 . Ilmiah

Ilmiah berarti bersifat ilmu atau memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. Karya ilmiah adalah suatu karya yang memuat dan mengkaji suatu masalah tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah keilmuan. Artinya, karya ilmiah menggunakan metode ilmiah dalam membahas permasalahan, menyajikan kajiannya dengan bahasa baku dan tata tulis ilmiah, serta menggunakan prinsip-prinsip keilmuan yang lain seperti objektif, logis, empiris (berdasarkan fakta), sistematis, lugas, jelas, dan konsisten. Pada mulanya karya tulis ilmiah adalah tulisan yang didasarkan atas penelitian ilmiah. Namun belakangan mulai berkembang suatu paradigma baru bahwa suatu karya tulis ilmiah tidak harus didasarkan atas penelitaian ilmiah saja, melaikan juga suatu kajian terhadap suatu masalah yang dianalisis oleh ahlinya secara professional. Contoh dari karya tulis ilmiah seperti definisi di atas adalah makalah (paper), artikel ilmiah, skripsi, tesis, disertasi, dan lain-lain. Defenisi ilmiah ini sendiri akan mengalami reduksi (pengurangan) makna bila digandengkan dengan kata populer.

3. Populer

Dalam Kamus Bahasa Indonesia disebutkan bahwa Populer berarti dikenal dan disukai orang banyak (umum). Bisa juga berarti sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada umumnya, atau mudah dipahami orang banyak. Istilah populer merujuk kepada penggunaan bahasa yang relatif lebih santai, padat, serta mudah dicerna oleh pembacanya yang begitu beragam, dan tampilan karya atau
layout
yang disajikan semenarik mungkin agar masyarakat tertarik untuk membacanya. Dari pemaparan di atas dapat disimpulankan pengertian karya tulis ilmiah populer adalah karya tulis yang berpegang kepada standar ilmiah, tetapi ditampilkan dengan bahasa umum yang mudah dipahami oleh masyarakat awam dan
layout
yang menarik sehingga masyarakat lebih tertarik untuk membacanya. Karya tulis ilmiah populer lebih banyak diciptakan dengan jalan

Pengertian Jurnal Ilmiah

Jurnal adalah terbitan berkala yang berbentuk pamflet berseri berisi bahan yang sangat diminati orang saat diterbitkan . Bila dikaitkan dengan kata ilmiah di belakang kata jurnal dapat terbitan berarti berkala yang berbentuk pamflet yang berisi bahan ilmiah yang sangat diminati orang saat diterbitkan.

Sumber :
http://www.academia.edu/4940675/KARYA_TULIS_ILMIAH_POPULER
http://januar-ikmal.blogspot.com/2014/05/definisi-skripsi-thesis-dan-disertasi.html
http://www.ditpertais.net/regulasi/jurnal/jur3.asp